Kronologi Janda Digilir Sejumlah Pria, Disaksikan Anak, Kapal Rusak Jadi Saksi Bisu, Gangguan Jiwa!

tribunnews
Tangkapan layar video
Ilustrasi janda. 

Updatenews24jam.blogspot.com - Kisah janda dirupaksa sejumlah pria berkali-kali membuat heboh masyarakat.

Tragedi sejumlah pria merudapaksa janda berkali-kali dilakukan di depan anak sang janda, VN (6), sampai hamil dan melahirkan.

Kini, kondisi janda korban rudapaksa sejumlah pria tersebut mengidap gangguan jiwa.

IN (35), janda korban pemerkosaan sejumlah pria tersebut merupakan warga Nunukan, Kalimantan Utara.

tribunnews
ILUSTRASI - Kisah nestapa. (Freepik) (Freepik)

IN, sang janda diperkosa berkali kali oleh sejumlah pria di sebuah bangunan usang eks Kantor Imigrasi.

Kejadian yang sama juga terjadi di sebuah kapal rusak tak terpakai di Pesisir Pantai Jalan Lingkar Nunukan.

Kedua tempat tersebut merupakan tempat tinggal IN yang dietahui sering pundah-pindah, karena ia sebenarnya berasal dari Pinrang Sulawesi Selatan.

"Perbuatan itu dilakukan dengan disaksikan anaknya, itu sangat mengerikan, sang anak kami tanya juga bercerita apa yang dilihatnya,

ada banyak yang melakukan itu disaksikan si anak, ini menjadi bahan pemikiran kami," kata Sekretaris Dinsos Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi.

Saat pertama kali ditemukan Dinas Sosial Nunukan, Kalimantan Utara, di salah satu perahu bekas di pinggir pantai jalan Lingkar Nunukan Selatan, IN selalu memegang tangan anaknya dan membawa tas kecil.

Saat diperiksa, ternyata dalam tas itu terdapat banyak nomor telepon orang yang diduga adalah pemain narkoba.

tribunnews
Ilustrasi janda. (ist)

Diduga, selain karena pemerkosaan, mental IN juga terganggu akibat korban perceraian dan juga seringnya dicekoki narkoba.

Hal tersebut terungkap dari hasil asesmen yang dilakukan Dinas Sosial Nunukan.

Persoalan pertama, dia adalah korban perjodohan orangtua yang berakhir dengan perceraian.

Kedua ia menikah dengan kurir narkoba dan terseret dalam pusaran pemain narkoba sampai membuatnya fikirannya terganggu akibat kandungan kimia narkoba.

Ketiga, ia mengalami peristiwa yang mengguncang batinnya, apalagi diduga ia diperkosa disaksikan putrinya oleh sejumlah orang tak bertanggung jawab, sampai akhirnya hamil dan melahirkan.

"Menurut polisi, IN kemungkinan akan dijadikan kurir narkoba dan tidak menutup kemungkinan otaknya terganggu akibat narkoba juga," ujar petugas Dinsos.

Kondisi IN, sang janda saat hamil dan usai melahirkan

Dalam keadaan hamil, IN pun dirawat di Dinsos Nunukan.

Setelah melahirkan, IN dan bayinya yang berusia tiga bulan saat ini tinggal di rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC).

Namun rupanya, IN enggan dipisahkan dari sang bayinya.

Petuga berkali-kali membujuk IN (35), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang menjadi korban pemerkosaan disaksikan anaknya hingga hamil dan melahirkan, agar mau melepas bayinya.

Meski terkesan tak manusiawi memisahkan sang anak dan ibunya, pihak dinsos tidak mungkin membiarkan ODGJ merawat bayinya.

Pasalnya, jika sang bayi dibesarkan oleh seorang ibu dengan kondisi mental tidak stabil, dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Lebih baik selamatkan bayinya daripada ibunya agar generasi selanjutnya bagus, tapi harus terus kita doktrin supaya mindsetnya berubah,

kita akan segera buat MoU untuk rehabilitasi IN ke Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjar Baru, semoga tahun depan terlaksana," kata Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Sabtu (15/8/2020).

tribunnews
Ilustrasi janda (UPDATENEWS.BLOGSPOT.COM)

Bahkan, hingga kini IN belum mengalami perubahan perilaku setiap kali petugas Dinsos datang.

IN pun masih sering berbicara dengan tembok sambil sesekali tertawa dan marah tanpa sebab.

Dengan kondisi psikis IN yang masih sering lepas kendali, membuat petugas harus lebih ekstra menjaganya.

Bukan hanya itu, keberadaan bayi IN juga menyulitkan petugas, baik susu atau urusan mandi dan membersihkan si jabang bayi mendapat perhatian khusus.

"Kalau buat susu pagi, bukan dia buang kalau tidak habis, dia kasihkan lagi sampai malam, itu kan tidak sehat, kami sering datang bergantian untuk awasi si bayi, kami kasih mandi dan gantikan air susu dalam dotnya," ujarnya.

Nasib anak perempuan yang melihat pemerkosaan sang ibu

Sementara, VR (6) anak pertama IN sudah disekolahkan di Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) Aisyiyah Ruhama. Ia kini dirawat di Panti Asuhan Aisyiyah Ruhama.

Sekretaris Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) Ruhama, Asrina mengatakan, selama dalam perawatan kondisi VR tampak bergembira.

"Kalau sama ibunya, dia pasti melihat ibunya ketika ada siapa saja yang mendekat, memang mereka tidak bisa dipisahkan," ujar Asrina kepada wartawan, Jumat (14/08/2020).

Kata Asrina, untuk membawa VR, butuh pendekatan khusus dan membicarakan masa depan anaknya kepada IN.

Pasalnya, setelah lebih dua jam berpisah dari anaknya emosi IN sulit terkontrol dan terus berusaha mencari keberadaan sang anak.

"Kita antar pukul 07.00 nanti kita pulangkan pukul 10.00 Wita. Kalau terlalu lama tidak lihat anaknya kita khawatir dia pergi dari RPTC mencari anaknya sambil membawa bayinya," katanya.

1 komentar: