UPDATENEWS24JAM.blogspot.com, SERGAI - Hampir 50 persen tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Sultan Sulaiman Seirampah, Kabupaten Serdang Bedagai, terkonfirmasi positif covid-19.
Selain sejumlah dokter spesialis, belasan tenaga medis lainnya juga positif Covid-19.
Kondisi penyebaran virus Corona di lingkungan RSUD Sultan Sulaiman dianggap sudah tahap mengkhawatirkan.
Karena itulah, Bupati Sergai Soekirman mengumumkan RSUD Sultan Sulaiman lockdown selama 14 hari, terhitung mulai Kamis, 6 Agustus 2020.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Serdang Bedagai, Akmal menyebut ada sekitar 40 orang lebih pegawai di RSUD Sultan Sulaiman.
Orang yang pertama kali diketahui terkonfirmasi positif covid-19 adalah dokter spesialis anestesi.
Ia mengatakan sejumlah tenaga medis terkonfirmasi positif Corona, namun tanpa gejala.
"Data terakhir untuk para medis yang alamatnya di Sergai yang terkonfirmasi Covid-19 ada 10 orang. Itu di luar yang beralamat di Sergai karena ada dokter yang alamatnya di Medan tapi tidak masuk sebaran kita.
Berdasarkan hasil swab yang terkonfirmasi dokter spesialis saja ada 4 orang, para medisnya ada 17 atau 19 ya, sedikit lupa saya. Yang sama kita masuk dalam data sebaran covid yang beralamat di Sergai saja," kata Akmal, Rabu (5/8/2020).
Mantan Camat Perbaungan ini menyebut kebijakan untuk melakukan lockdown dipilih karena pertimbangan keselamatan nyawa manusia yang menjadi hal utama.
Ia mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi pasien yang opname di RSUD Sultan Sulaiman.
Dua pasien yang terakhir dirawat sudah dipulangkan karena telah sembuh.
"Hampir separuh (positif Covid-19) makanya itu di-lockdown karena hampir semua ruangan itu yang ada dokter ada menanganinya itu sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
Situasi ini (positif) sudah mulai seminggu. Untuk memutus mata rantai penyebaran covid itu karena paramedisnya sudah sebanyak itu yang positif makanya lockdown 14 hari mulai besok," kata Akmal
Diakui Kadis Kominfo ini, sempat ada pasien yang masuk ke rumah sakit itu dengan penyakit lain, namun karena berhubungan dan punya kontak erat dengan dokter yang positif akhirnya pasien itu terkonfirmasi positif covid-19 juga.
Saat ini pasien itu pun sudah dirujuk ke rumah sakit rujukan.
"Kalau untuk pejabat struktural sepertinya tidak ada yang kena. Direkturnya pun negatif," kata Akmal.
Diduga banyaknya orang-orang yang positif di RSUD Sultan Sulaiman karena tidak maksimalnya penerapan protokol kesehatan.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, mengambil keputusan untuk melakukan lockdown terhadap RSUD Sultan Sulaiman yang berada di Sei Rampah.
Kebijakan ini dipilih untuk mencegah penularan lanjutan di rumah sakit milik Pemkab tersebut.
Terciptanya klaster baru di fasilitas kesehatan pemerintah menjadi perhatian khusus Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
Dalam rapat yang diselenggarakan Gugus Tugas di aula Sultan Serdang Rabu (5/08/2020), Bupati Sergai Soekirman menyampaikan jika berdasarkan hasil pembahasan dari semua lini di Gugus Tugas, diputuskan untuk dilakukan lockdown atau karantina lokasi terhadap RSUD Sultan Sulaiman.
“Melihat perkembangan situasi yang terjadi saat ini di mana jumlah kasus konfirmasi (positif Covid-19) yang berasal dari klaster RSUD Sultan Sulaiman jumlahnya cukup mengkhawatirkan, maka diputuskan untuk dilakukan lockdown atau karantina sementara terhadap aktivitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut,” kata Soekirman.
Ia menyatakan lockdown dimulai sejak 6 Agustus.
Masa lockdown akan berakhir pada 20 Agustus atau selama 14 hari lamanya.
Soekirman juga menyampaikan jika akan diadakan pembahasan lanjutan terhadap salah satu perusahaan swasta pengolahan ikan di Kecamatan Pantai Cermin, di mana beberapa karyawannya dinyatakan terjangkit virus Corona beberapa waktu yang lalu.
Perusahaan tersebut yakni PT Aquafarm Nusantara.
“Untuk meminimalisir potensi penyebaran lanjutan, kami akan mengadakan pembahasan intensif kepada pihak perusahaan perihal aktivitas produksi di tengah terciptanya klaster baru di perusahaan tersebut,” kata Soekirman.
Bupati juga menyampaikan agar segenap pihak yang berwenang dalam proses percepatan penanganan Covid-19 selalu memberi peringatan dan imbauan kepada masyarakat perihal risiko pendemi Covid-19.
“Masyarakat harus memahami dan mematuhi betul anjuran protokol kesehatan. Hal ini penting sifatnya untuk memastikan laju pertambahan jumlah korban tidak semakin meninggi,” sebutnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Sergai Riski Hasibuan menyampaikan pentingnya memikirkan cara bagaimana mendistribusikan pesan efektif kepada publik mengenai bahaya Covid-19 yang sudah tampak jelas dan nyata di Kabupaten Sergai.
“Mengingat jumlah kasus positif yang makin meningkat, kita memang perlu mengambil tindakan tegas untuk melakukan lockdown terhadap fasilitas kesehatan atau perusahaan yang karyawannya terpapar Covid-19 dalam jumlah yang signifikan. Ini penting sekali untuk menjamin mata rantai penyebaran bisa segera dihentikan,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika sekaligus Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Akmal pada rapat tersebut memaparkan data sebaran Covid-19 terbaru di Kabupaten Sergai.
“Sesuai dari data yang kami peroleh dan telah kami olah, maka per hari ini total kasus Covid-19 di Kabupaten Sergai mencapai 57 kasus,” sebut Akmal.
Adapun rinciannya adalah:
- 1 warga positif Covid-19 meninggal dunia
- 21 sedang menjalani perawatan intensif di RS rujukan
- 35 warga sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar